Soal Senjata Nuklir Korea Utara, Biden Peringatkan Takkan Beri Pengakuan Internasional seperti Trump
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan bahwa Washington ingin Korea Utara menyerah dengan pengembangan senjata nuklirnya. Dilansir <a>Daily Mail</a>, Biden bersumpah takkan memberikan pengakuan internasional, seperti yang dilakukan Presiden AS ke 45 Donald Trump kepada Korea Utara. Selama konferensi pers dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae in, Biden mengatakan tidak menutup kemungkinan dirinya akan bertemu dengan Kim Jong Un.
Tapi, Biden bersikeras tidak akan meniru upaya 'masa lalu'. Sebelumnya, Trump bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara tersebut dalam tiga kali kesempatan dan bertukar 'surat cinta'. "Saya tidak akan memberikan semua yang dia (Kim Jong Un) cari," kata Biden, yaitu "pengakuan internasional".
Di sisi lain, Moon Jae in yang memiliki hubungan buruk dengan Trump, memuji sikap Joe Biden. Moon adalah pemimpin dunia kedua yang mengunjungi Gedung Putih Biden, setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Biden mengatakan dia dan Moon akan bekerja sama untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh senjata nuklir dan program rudal balistik Korea Utara.
"Kami berdua sangat prihatin dengan situasi ini," kata Biden. "Tujuan kami adalah dan tetap melakukan denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea." Dia juga mengumumkan penunjukan pejabat Departemen Luar Negeri, Sung Kim, sebagai utusan khusus untuk Korea Utara.
Biden juga mengumumkan bahwa AS akan memvaksinasi 550.000 prajurit Korea Selatan yang bertugas bersama pasukan AS di semenanjung. Ini menandai komitmen pertama pemerintah Biden atas rencana yang akan dilakukan dengan 80 juta dosis vaksin yang ingin didistribusikan secara global dalam enam minggu ke depan. Moon memulai kunjungannya dengan bertemu Wakil Presiden Kamala Harris, di mana dia menyampaikan pukulan halus pada Trump.
Pendahulu Biden menganggap Moon lemah dan mengancam akan menarik pasukan AS dari Korea Selatan. Moon, yang akan meninggalkan kantor pada Mei depan, sangat ingin melanjutkan pembicaraan yang macet antara Washington dan Pyongyang, dan antara Seoul dan Pyongyang. Tetapi pemerintahan Biden telah melakukan upaya penjangkauan ke Utara tanpa hasil, kurang antusias tentang gagasan perundingan langsung dalam waktu dekat.
Biden ingin Moon mengambil sikap kuat terhadap aktivitas China terhadap Taiwan dan langkah provokatif lainnya yang telah dilakukan Beijing di wilayah tersebut. Ia telah berusaha untuk mengumpulkan sekutu Pasifik untuk berkoordinasi di China, yang Biden lihat sebagai pesaing ekonomi terberat Amerika Serikat. Korea Selatan bisa jadi enggan untuk berbicara tentang China, mitra dagang penting yang juga dianggapnya sebagai kunci dalam berurusan dengan pemerintah Korea Utara.
Moon mengatakan pada konferensi pers 'tidak ada tekanan' tentang masalah tersebut dari Biden dalam pertemuan mereka.