Mengenal Jenis Reksadana yang Cocok Untuk Investasi Jangka Panjang
Banyak cara yang bisa dilakukan guna mempersiapkan kebutuhan finansial di masa yang akan datang, salah satunya dengan menjalankan investasi jangka panjang seperti reksadana.
Reksadana sendiri merupakan satu dari beberapa instrumen investasi yang terkenal aman dan minim resiko. Namun sebelum Anda memulainya, alangkah baiknya jika mengenali beberapa jenis reksadana yang ada terlebih dahulu, ya!
Hal tersebut tidak lain bertujuan agar Anda bisa mengetahui reksadana jenis apa yang benar-benar cocok dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan Anda.
Nah untuk membantu Anda menemukan reksadana yang tepat, berikut Kami akan akan menjelaskan beberapa jenis reksadana yang bisa digunakan. Diantaranya yaitu:
1. Reksadana saham
Pilihan pertama ada reksadana saham yang merupakan salah satu jenis investasi yang mengalokasikan dana sekitar 80% untuk saham. Reksadana yang satu ini akan mengalokasikan sebagian besar dananya pada saham sesuai dengan analisa yang dilakukan oleh para ahli yang mengelola dana yang Anda investasikan.
Investasi yang satu ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan imbal hasil yang tinggi. Namun satu yang harus diingat, ada harus tetap memahami prinsip investasi. Semakin tinggi imbal hasil yang bisa didapatkan, maka semakin tinggi pula resikonya. Jadi, sebelum memutuskan untuk menjalankan reksadana saham, wajib bagi Anda untuk memikirkan dan mempersiapkannya dengan matang.
2. Reksadana campuran
Selanjutnya ada reksadana campuran yang berisikan investasi campuran produk seperti obligasi, saham dan deposito. Reksadana yang satu ini mengalokasikan 1% hingga 79% dana yang ada ke dalam produk obligasi atau saham.
Nah untuk sisanya yang sebesar 0% hingga 20% biasanya akan dialokasikan pada deposito bank. Reksadana campuran sendiri bisa menjadi pilihan tepat jika Anda ingin berinvestasi dengan pilihan jangka menengah hingga jangka panjang.
3. Reksadana pasar uang
Jenis reksadana pasar uang kini tengah populer dan digemari oleh banyak orang terutama mereka para pemula yang ingin belajar memulai untuk berinvestasi. Adapun sistem investasi pada reksadana yang satu ini yaitu menginvestasikan 100% dananya pada instrumen pasar uang. Beberapa jenis instrumennya yaitu perbankan dan juga surat utang atau obligasi dengan jatuh tempo kurang berdurasi lebih 1 tahun.
Sedangkan untuk imbal atau hasil dari investasi reksadana pasar uang dipengaruhi oleh perubahan tingkat suku bunga dari Bank Indonesia (BI) sebagai acuannya yang sudah ditetapkan.
4. Reksadana pendapatan tetap
Jenis reksadana yang satu ini mengalokasikan dana investasi dan sebesar 80% dan maksimum 95% dana kelolaan yang dimasukkan ke dalam efek utang atau obligasi dengan tempo lebih dari 1 tahun.
Sedangkan untuk sisanya dengan besaran sekitar 20% dan minimum 5% akan diinvestasikan pada produk pasar uang dengan tempo kurang lebih 1 tahun.
5. Reksadana indeks
Terakhir, ada investasi reksadana indeks yang kebanyakan biaya dari reksadana nya dialokasikan pada indeks acuan Bank Indonesia (BI). Ada beberapa indeks yang ada, diantaranya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ45 dan Indeks IDX30.
Jika Anda ingin menjalankan instrumen investasi ini, langkah pertama adalah pilih lembaga keuangan terpercaya yang menyediakannya. Jangan lupa, pastikan juga data Anda dikelola oleh para ahli yang sudah profesional.
Demikian informasi terkait beberapa jenis reksadana sebagai sarana investasi jangka panjang guna mempersiapkan kebutuhan finansial di masa depan yang perlu Anda ketahui.
Untuk tempat berinvestasi, Anda bisa memilih Mandiri Sekuritas. Selain aman, berinvestasi di Mandiri Sekuritas juga bisa dijalankan dengan mudah dan simpel melalui aplikasi MOST yang bisa diinstal pada SmartPhone Anda.